"Doktrin PKS Partai Modern & Otoriterisme" by @Fahrihamzah


1. Ada yg menarik di PKS yaitu beberapa doktrin yang menjadi kesadaran dasar...#DoktrinPKS

2. Misalnya salah satu doktrin yang mengatakan bahwa "partai bukan punya kita tapi punya Tuhan"

3. Doktrin ini menurut saya kompleks tetapi menurut saya sangat moderen.

4. Ini tentu bermuara pada banyak filsafat moderen..yang materialis atau yang idealis.

5. #DoktrinPKS sebagai partai Islam tentu dekat dengan kaum idealis.

6. Eric Fromn misalnya dalam "To Have or To Be?

7. Fromn mengkritik masyarakat moderen yang semakin ingin menguasai daripada menjadi.

8. Di sini #DoktrinPKS mendapat tempat... bahwa partai bukan punya kita.. jangan terlalu ingin memiliki.. dia punya Tuhan.

9. Ada bahaya kalau kita terlalu ingin memiliki... jiwa kita Tertawan.. kita terbelenggu... kata Fromn.

10. Kekuasaan juga demikian, termasuk kekuasaan dalam partai dan negara.

11. Kekuasaan dan jabatan dalam partai dan negara tidak boleh dimiliki.. dia hanya diperankan.

12. Jika kita terjebak memiliki itulah yang membuat kita menjadi otoriter.

13. Ini yang disebut sindrom Louis IV di Perancis itu. Ketika dia mengatakan L'Etat c'est Moi...negara adalah aku.

14. Maka jadilah pejabat itu semau gue... kritik kepada dia dianggap membahayakan negara.

15. Memori kita kembali ke orde baru.. ketika obsolutisme menguat, kritik kepada pejabat jadi bencana bagi rakyat.

16. Itulah harapan PKS sebagai partai moderen.

17. Dalam PKS sangat jelas antara struktur dan pribadi. Seperti prinsip demokrasi.

18. Manusia dan pimpinan datang dan pergi... partai dan strukturnya bertahan.

19. Maka kesalahan pribadi bukan kesalahan partai. Pimpinan bukan partai. Partai bukan pimpinan.

20. Rasanya kesadaran ini adalah kesadaran yang modern tentang organisasi.

21. Maka dalam partai, pimpinan yang harus sadar diri dan penuh kerendahan hati.

22. Loyalitas dan kepercayaan kepada pimpinan sangat terkait kepada kapasitas dan kejujuran pimpinan.

23. Loyalitas tidak otomatis didapatkan begitu memegang kuasa...tapi oleh rasa.

24. Kekuasaan bukan hak milik yang mutlak tapi amanah dan pertanggungjawaban.

25. Maka agak kaget kita mendengar sebagian kosa kata pimpinan PKS belakangan ini.

26. Mereka menganggap pimpinan tidak boleh didebat, keputusannya mutlak. Padahal menerabas ruang publik negara.

27. Memerintahkan pejabat publik mundur menurut saya adalah pelanggaran berat kepada hukum tata negara.

28. Sehingga itu saya jadikan perdebatan, tapi di dalam (pimpinan PKS –red) dijadikan dasar tindak indisipliner.

29. Di zaman dahulu saya sering berbeda pendapat dengan pimpinan partai biasa saja.

30. Karena partai dipimpin oleh manusia biasa... pasti mungkin salah dan lupa.

31. Sehingga loyalitas kepada manusia sangat terkait dengan loyalitas kepada hukum.

32. Inilah modernitas PKS yang saya ikut bersama sejak awal.

33. Dulu banyak yang kritis kepada pimpinan. Termasuk yg menjabat sekarang. Tapi dianggap wajar.

34. Dulu banyak yang menyerang pikiran pimpinan dan menulis kritik di media dibiarkan.

35. Karena bukankah kita hidup dalam demokrasi? Bukankah di sini pikiran diadu?

36. Muara dari kekakuan ini karena kita ingin memiliki... di sini salahnya.

37. Ini bukan milik kita... kita hanya menumpang kuasa dan karuniaNya. Kita hanya mewakili dan menjadi.

38. Sewaktu Presiden partai merayu bahwa sy gak akan diproses (sampai pemecatan –red) kalau mundur (secara sukarela –red). Artinya hukum hanya alat.

39. Sewaktu Prasiden PKS bilang bahwa saya disuruh minta maaf kalau mau kembali artinya hukum negara gak dianggap.

40. Gugatan saya kepada negara (gugatan ke pengadilan atas pemecatan –red) adalah kesadaran sebagai warga negara hukum.

41. Hukum negara harus lebih tinggi dari hukum partai.

42. Dan saya hanya mungkin kembali menjadi kader kalau negara membenarkan saya...

43. Begitulah...#DoktrinPKS.

___
*Dihimpun dari Twitter Fahrihamzah (Selasa, 19/4/2016)




"Doktrin PKS Partai Modern & Otoriterisme" by @Fahrihamzah "Doktrin PKS Partai Modern & Otoriterisme" by @Fahrihamzah Reviewed by Unknown on 06.32.00 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.