Uluran Tangan Untuk Manusia Perahu Kampung Luar Batang
Nestapa Penjala dan Pemilik Biduk Luar Batang
[Hingga saat ini, terdata sekitar 300 jiwa menjadi ‘manusia perahu’ yang mukim di atas 20 perahu dengan 100 jiwa diantaranya adalah anak-anak.]
Puluhan tahun mereka berusaha hidup semampunya, 'Kampung Akuarium' Luar Batang, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Mereka berlindung di bawah naungan republik ini. Mereka juga warga negara yang tak mampu meraih hidup mendekati layak. Kini, tiba-tiba mereka harus kehilangan naungan dan sumber penghidupan yang telah empat generasi berlangsung di tanahnya. Hari ini mereka harus bertahan hidup diantara 2 pilihan; di atas puing-puing, atau menjadi ‘manusia perahu’.
Tinah (60), yang siang itu ACTNews temui tengah menikmati makan siang dari nasi bungkus bantuan Dapur Sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT), menuturkan dirinya kini bersama kedua anaknya tinggal menumpang di salah satu rumah warga di Kelurahan Penjaringan.
“Rumah yang saya bangun dari hasil tabungan bertahun-tahun sama almarhum suami, sekarang udah rata sama tanah. Kata warga, waktu penggusuran kemarin, saya pingsan dua kali,” tutur Tinah sambil menyuap nasi ke dalam mulutnya.
Sementara bagi para nelayan atau pemilik perahu, mukim di atas biduk berdesakkan satu keluarga, menjadi pilihan ke sekian lantaran tempat tinggal mereka harus rata dengan tanah atas nama penataan kota. Dari 300-an lebih kepala keluarga yang masih bertahan karena belum mendapat jatah rumah susun, ada 300 jiwa yang bertahan di atas 20 perahu yang tertambat di pinggir eks pemukiman.
Sebagai wujud solidaritas kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jakarta Utara melakukan aksi untuk meringankan penderitaan para korban penggusuran. Pada Kamis (14/4) ACT dan MRI Jakarta Utara mengirimkan sejumlah bantuan kepada mereka. Bantuan itu berupa bantuan logistik, seperti selimut, pakaian, nasi bungkus dan susu anak.
Tak hanya mengirimkan bantuan semata, tim ACT dan MRI juga menggelar trauma healing untuk anak-anak Luar Batang dengan mengajak mereka melakukan kegiatan menggambar serta mewarnai.
Dan hingga saat ini, terdata sekitar 300 jiwa menjadi ‘manusia perahu’ yang mukim di atas 20 perahu dengan 100 jiwa diantaranya adalah anak-anak.
M. Roby, penanggungjawab aksi Bantuan Kemanusiaan untuk Luar Batang, menjelaskan untuk esok hari sejumlah rencana aksi sudah dirancang. Diantaranya, aksi pelayanan medis, pelaksanaan trauma healing kembali untuk anak-anak korban penggusuran, pendirian Dapur Sosial (DapSos) untuk mensuplai kebutuhan makan para pengungsi setiap hari serta makanan khusus untuk para bayi di bawah satu tahun. (ACTNews)
Uluran Tangan Untuk Manusia Perahu Kampung Luar Batang
Reviewed by Unknown
on
17.14.00
Rating: