Arab Saudi Angkat Menteri Haji dan Umrah dari Keturunan Indonesia
(Mohammed Saleh bin Taher Benten sebelah kiri)
Raja Salman bin Abdul Aziz akhir pekan lalu melakukan perombakan kabinet besar-besaran sebagai bagian reformasi ekonomi di negara tersebut. Salah satu sosok yang dipercaya menduduki posisi cukup strategis di negara kaya minyak tersebut adalah Mohammed Saleh bin Taher Benten.
Mohammed Saleh bin Taher Benten diangkat menjadi Menteri Haji dan Umrah menggantikan Bandar bin Mohammed bin Hamza Hajjar. Mengutip situs Wsj, Senin, 9 Mei 2016, dalam langkah untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke Arab Saudi, Kementerian Haji telah resmi berganti nama menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Lalu siapakah sosok Mohammed Saleh bin Taher Benten?
Meskipun kelahiran Saudi, orang tuanya memiliki garis keturunan dengan Indonesia, khususnya Banten. Mohammad Saleh meraih gelar doktor di bidang teknik komputer dari University of Colorado Boulder pada tahun 1989, sedangkan gelar S2 dan S1 di bidang teknik listrik dari King Fahd University.
Ia juga sudah menduduki berbagai posisi di pemerintahan Kerajaan Saudi, antara lain Presiden Saudi Post Corporation, asisten wakil menteri haji 1418-1421, kemudian ditunjuk menjadi Wakil Menteri Haji pada 1421. Mohammed Saleh Banten juga pernah menjadi dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik selama 1411-1417.
Beberapa penghargaan juga diraih Mohammed Saleh di antaranya Best Middle East Technical Manager 2002 (ITP), and Best Director in the Middle East. Ia juga banyak menulis jurnal ilmiah global maupun tingkat universitas di Saudi.
Karena paham IT, ia pun diminta Kerajaan Arab Saudi untuk menerapkan sistem e-Hajj secara penuh ke seluruh dunia pada tahun ini.
E-Hajj adalah sistem informasi haji dan umrah yang terintegrasi dengan sejumlah negara. Arab Saudi sebenarnya menghendaki teknologi itu sudah diaplikasikan ke semua negara pada 2015.
Indonesia pun dijadikan pilot project soal penggunaan e-hajj karena jemaahnya paling banyak di dunia.
Itu sebabnya pemerintah Arab Saudi segera melakukan sosialisasi pemberlakukan e-hajj kepada otoritas penyelenggara haji Indonesia sekaligus pula mengintegrasikan sistem teknologi informasi dan komunikasi (ITC) di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama.
Sumber: goodnewsfromindonesia
Raja Salman bin Abdul Aziz akhir pekan lalu melakukan perombakan kabinet besar-besaran sebagai bagian reformasi ekonomi di negara tersebut. Salah satu sosok yang dipercaya menduduki posisi cukup strategis di negara kaya minyak tersebut adalah Mohammed Saleh bin Taher Benten.
Mohammed Saleh bin Taher Benten diangkat menjadi Menteri Haji dan Umrah menggantikan Bandar bin Mohammed bin Hamza Hajjar. Mengutip situs Wsj, Senin, 9 Mei 2016, dalam langkah untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke Arab Saudi, Kementerian Haji telah resmi berganti nama menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Lalu siapakah sosok Mohammed Saleh bin Taher Benten?
Meskipun kelahiran Saudi, orang tuanya memiliki garis keturunan dengan Indonesia, khususnya Banten. Mohammad Saleh meraih gelar doktor di bidang teknik komputer dari University of Colorado Boulder pada tahun 1989, sedangkan gelar S2 dan S1 di bidang teknik listrik dari King Fahd University.
Ia juga sudah menduduki berbagai posisi di pemerintahan Kerajaan Saudi, antara lain Presiden Saudi Post Corporation, asisten wakil menteri haji 1418-1421, kemudian ditunjuk menjadi Wakil Menteri Haji pada 1421. Mohammed Saleh Banten juga pernah menjadi dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik selama 1411-1417.
Beberapa penghargaan juga diraih Mohammed Saleh di antaranya Best Middle East Technical Manager 2002 (ITP), and Best Director in the Middle East. Ia juga banyak menulis jurnal ilmiah global maupun tingkat universitas di Saudi.
Karena paham IT, ia pun diminta Kerajaan Arab Saudi untuk menerapkan sistem e-Hajj secara penuh ke seluruh dunia pada tahun ini.
E-Hajj adalah sistem informasi haji dan umrah yang terintegrasi dengan sejumlah negara. Arab Saudi sebenarnya menghendaki teknologi itu sudah diaplikasikan ke semua negara pada 2015.
Indonesia pun dijadikan pilot project soal penggunaan e-hajj karena jemaahnya paling banyak di dunia.
Itu sebabnya pemerintah Arab Saudi segera melakukan sosialisasi pemberlakukan e-hajj kepada otoritas penyelenggara haji Indonesia sekaligus pula mengintegrasikan sistem teknologi informasi dan komunikasi (ITC) di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama.
Sumber: goodnewsfromindonesia
Arab Saudi Angkat Menteri Haji dan Umrah dari Keturunan Indonesia
Reviewed by Unknown
on
07.46.00
Rating: