Enaknya Menjadi Lion Air, Melanggar Pun Takkan Ditindak Tegas
Sebuah perusahaan terselamatkan oleh kekuasaan, karena sang pemilik adalah seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) saat ini. Dulu pada 2012 sempat tersebar informasi bahwa perusahaan tersebut sebenarnya milik asing alias milik Singapura, nama pemiliknya yang seorang pengusaha hanya ‘nama diatas kertas’ untuk melancarkan bisnis besarnya.
Sang pengusaha adalah juga seorang anggota dewan pertimbangan Presiden Jokowi di bidang politik.
Meski begitu, maskapai ini sering menjadi momok pembicaraan oleh masyarakat sebagai maskapai yang selalu terlambat dengan waktu yang luar biasa lama dan kenyamanan yang kurang, serta penuh dengan kejadian yang harusnya bisa diantisipasi maskapai.
Baru-baru ini, Lion Air sempat menjadi headline di berita nasional akibat berawalnya beberapa armadanya yang sempat rusak, menabrak burung dan mogok kerja yang mengharuskan Lion Air melakukan refund terhadap semua penumpangnya yang malah ditangani oleh Angkasa Pura II.
Akibat ini semua, maskapai ini tercatat sebagai maskapai dengan kinerja yang buruk dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi keselamatan terbangnya. Akhirnya pada bulan Desember 2014, maskapai ini masuk ke dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa.
Hingga yang terakhir peristiwa diturunkannya "penumpang internasional" maskapai Lion Air nomor penerbangan JT161 di "terminal domestik" Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Masyarakat menanggapi beragam, ada yang menanggapi hal ini kemungkinan biasa terjadi ataukah ‘biasa’ baru diketahui; dengan menyalahkan operator pembawa penumpang yang mengarahkan ke terminal domestik.
Diluar itu semua, insiden ini seolah tidak memancing tahu soal terkait keamanan negara serta keadaulatan negara karena adanya skandal masuknya atau lolosnya beberapa WNA dari pemeriksaan imigrasi bandara.
Menurut pengamat intelejen, insiden yang dilakukan Lion adalah insiden yang sangat membahayakan keamanan negara; karena secara langsung menjadi ‘aktor’ dibalik mudah lolosnya WNA yang ‘dimungkinkan’ memiliki agenda tersendiri terkait kedatangannya ke Indonesia.
Namun, sepertinya akan kembali ke ‘tradisi’ yang biasa terjadi kepada Lion Air, semua itu tidak akan ‘mempengaruhi’ posisi Lion Air di bisnis pesawat nasional.
Seperti insiden demi insiden sebelumnya, Lion Air tidak akan mendapatkan sanksi yang tegas untuk bisa dijadikan evaluasi, yang seharusnya minimal memberikan bukti ke publik; Lion Air tidaklah beda dengan perusahaan penerbangan lain, yang akan menerima sanksi atas tindakannya
Kembali lagi, ini soal perusahaan yang dikelola atas nama kekuasaan, ada kekuasaan kuat dibalik nama sebuah perusahaan, sehingga hukum dan sanksi menjadi tumpul kepadanya. (Adityawarman @aditnamasaya)
LN
Enaknya Menjadi Lion Air, Melanggar Pun Takkan Ditindak Tegas
Reviewed by Unknown
on
06.25.00
Rating: