TRAGEDI KEMANUSIAAN Selalu Menyertai Kelahiran NEGARA KOMUNIS

Oleh Sigid Kusumowidagdo

Mungkin saat ini generasi muda Indonesia ingin mengetahui komunisme atau bahkan sebagian sudah terang-terangan bersimpati dengan komunisme. Wacana untuk meyampaikan maaf oleh presiden atas nama pemerintah dan negara kepada korban tragedi politik 1965-1966 khususnya dari keluarga kelompok komunis juga memicu orang untuk mengetahui lebih dalam komunisme.

Di bawah ini secara singkat dijelaskan keadaan yang menyertai kelahiran dua negara pertama komunis di dunia yaitu:

1. UNI SOVIET, 1922 sampai 1991. Pada 21 Desember1991 Uni Soviet dibubarkan diganti Konfederasi Negara-Negara Russia. Sekaligus mengakhiri "Perang Dingin".

2. REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK (RRT). 1949 sampai sekarang. Partai Komunis tetap berkuasa tunggal, tidak ada partai lain. Namun di bidang ekonomi RRT, setelah meninggalnya Ketua Mao Tse Tung (Mao Zedong) dan diganti Ketua Teng Hsiao Ping, (Deng Hsiaoping) RRT telah merubah haluan ekonominya mengikuti kapitalisme negara (State Capitalism) dan kapitalime swasta dan individual.

(1) KELAHIRAN UNI SOVIET 

Kelahiran Uni Soviet dibarengi dengan tragedi kemanusian dengan: "Genosida" (Genocide) atau pembunuhan massal terhadap kelompok-kelompok masyarakat; "Politicide" pembunuhan kelompok-kelompok politik; atau "Democide" yaitu pembunuhan massal kelompok politik, sosial, ekonomis maupun etnis.

Ini terjadi karena komunisme itu:
A. Ideologi yang bersifat "Absolut", tidak boleh ada ide-ide lain yang berlawanan dan
B. Secara organisasi bersifat "Absolut", tidak boleh ada organisasi lain kecuali Partai Komunis dan suborganisasinya.

Untuk memastikan tidak ada ideologi atau organisasi lain pemerintah mengawasi rakyat dengan polisi (intelijen) rahasia atau State Security (NKVD).

Menurut Alexander Nikolaevich Yaklovev (mantan Polit Biro Partai) dan sejarawan Yonathan Brent dalam proses komunisasi terjadi kematian massal, diestimasi antara 15 juta sampai 20 juta orang baik karena hukuman mati atau korban kerja paksa atau tersiksa di kamp-kamp konsentrasi (Gulag) atau dibiarkan sakit atau kelaparan. Kematian terjadi saat "Reformasi Agraria" yaitu menghapus kepemilikan tanah pribadi dan pemaksaan para petani masuk ke kelompok-kelompok komunal (Kulak) atau "Kulak Resettlement".

Dari studi tentang korban kematian di masa pembentukan Uni Soviet ada:
a. 800,000 mati di penjara,
b. 1.700.000 mati di Gulag (Kamp Konsentrasi)
c. 390.000 mati di tempat pemukiman Kulak (komunal)
d. Pembunuhan etnis: Dari etnis Kossak; 10.000 s/d 12.000 prang terbunuh dan 22.000 s/d 35.000 etnis Mongolia terbunuh.

Polisi Rahasia (NKVD) melakukan 1.710.000 penahanan dan mengeksekusi mati 724.000 antara Oktober 1936 s/d November 1938.

(2) KELAHIRAN RRT

Dalam perjuangnya untuk merebut kekuasaan Partai Komunis, Ketua Mao memperkirakan akan ada 50.000.000 petani tradisional yang harus dieliminasi untuk melakukan Reformasi Agraria yang menghapus kepemilikan tanah pribadi. Tetapi beruntung sifat petani China yang takut kekuasaan terhindar dari kematian yang lebih besar.

Diiperkirakan korbannya:
a. Satu juta lebih petani terbunuh karena menentang reformasi
b. 712 ,000 dieksekusi mati.
c. 1.250.000 mati dalam penjara.
d. 1.200.000 mati ketika mengikuti mengikuti kerja paksa.

PERIODE 1958- 1962 yaitu saat program Mao untuk mengejar ketertinggalan China dari industri Barat "Lompatan Besar Ke Depan" para petani dipaksa membangun dan bekerja di pabrik-prabrik baja dan permesinan di desa-desa sehingga produksi pangan anjlok akibatnya sekitar 45 juta kelaparan, tak terhitung yang mati karena kelaparan. Saat itu 2.500.000 dihukum mati atau mati disiksa karena melawan.

PERIODE 1966-1976; Masa" Revolusi Kebudayaan" untuk membersihkan ide-ide borjuasi dan para intelektual yang menentang Maoisme-Marxisme. Terjadi bentrokan-bentrokan antara "Pengawal Merah" bentukan Partai komunis dan para penentang. Jumlah penentang yang mati diperkirakan 1,500,000 baik dieksekusi atau terbunuh.[]

__
Belajarlah dari sejarah.