Fahri Hamzah: Seharusnya semua momen agama di Indonesia adalah momen bersama

1. Padahal puasa itu baik bagi semua orang dengan segala umur..kok jadi masalah..

2. Kita kekurangan juru bicara untuk hal-hal baik.

3. Padahal seharusnya kalau Ramadhan jadi tradisi bangsa maka keberkahan Ramadhan juga bagus bagi seluruh bangsa.

4. Puasa sebagai ibadah utama dalam Ramadhan adalah tradisi semua agama.

5. Sehingga tidak akan sulit mengajak semua orang puasa bersama apalagi sekedar toleransi.

6. Jika kehangatan antar iman sudah tingga maka kejadian hari ini gak akan ada.

7. Kita ini soal yang kita sepakat aja bertengkar apalagi yg kita berbeda.

8. Memang kita Perlu menyesalkan kejahiliahan yg lebar di mana-mana.

9. Karena ini semua karena sempit dada. Kita belum saling menerima.

10. Yang punya mall merasa kurang rela kalau tempat makannya ditutup.

11. Yang tidak puasa ingin makan seperti biasa dan berkata HORMATI YG TIDAK PUASA.

12. Yang puasa merasa terganggu dengan yg tidak berpuasa makan terbuka.

13. Lalu ingin main hakim sendiri dan memaksa. Atau menunjukkan perasaan tidak suka.

14. Apa yang kurang dari semua ini?

15. Yang kurang adalah ke lapangan dada untuk melihat momen bersama.

16. Seharusnya semua momen agama di Indonesia ini adalah momen bersama.

17. Paling tidak untuk saling bertoleransi. Lakum dinukum wa liyadin.

18. Kita kekurangan pemimpin yang bisa menjadi payung bersama.

19. Pemimpin selalu nampak memakai baju sempit.

20. Kalau tidak tampak fanatik maka dia akan nampak liar liberal.

21. Maka dalam puasa kita kembali pada substansi. Di bulan ini kita belajar kendalikan diri.

22. Apa yang kita anggap mulia pun tidak bisa kita sepihak.

23. Pada kebebasan kebebasan kita selalu ada kebebasan orang lain.

24. Dan di atas itu selalu ada hukum negara yg seharusnya menentramkan.

25. Negara harus bisa menjadi rumah bersama. Yang melindungi dan menentramkan.

26. Jika tidak, pasti ada yang salah. Biasanya kesalahan ada pada manusianya.

27. Bulan ini untuk kita manusia. Agar senantiasa introspeksi. Memperbaiki diri dan menguat kapasitas.

28. Mari kita mulai dari diri sendiri.

*dari twitter @Fahrihamzah (12/6/2016)