Turki dan Erdogan adalah Harapan Besar Islam
Turkey and Erdoğan are Islam's great hopes
Para pemimpin Islam dari seluruh dunia telah berkumpul di Istanbul dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi ke 13 Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pertemuan itu sudah berakhir (14-15 April 2016) dan Turki memegang jabatan Presiden OKI (untuk dua tahun kedepan).
Sebelumnya, Turki menjadi tuan rumah KTT G20 di kota Antalya di Mediterrania dan mengakhiri masa kepresidenannya dengan kesuksesan dan sekarang menghadapi tantangan yang jauh lebih besar sebagai ‘Presiden’ dari Negara-negara muslim.
Sekilas, kepresidenan G20 terlihat sebagai tantangan terbesar di dunia karena anda mewakili 20 negara dengan ekonomi besar di dunia. Tetapi, tantangan yang dihadapi Islam dan Negara-negara muslim saat ini lebih besar dari tantangan apapun yang dihadapi kelompok G20.
Islam menghadapi serangan dari berbagai front
Sebuah tangan rahasia telah menggerakkan perang salib modern yang lebih jahat dan fatal dibanding tantangan-tantangan yang pernah dihadapi islam sepanjang sejarahnya. Invasi Mongol dan perang salib dimasa lalu bukan apa-apa bila dibandingkan dengan plot melawan islam yang sekarang.
Plot yang sekarang melibatkan rencana untuk menghantam islam dari dalam tanpa harus melakukan serangan dari luar. Kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan al-Qaida telah diciptakan dengan menggunakan nama islam untuk melakukan kekerasan dan tindakan barbar. Ini menciptakan kemarahan dan kebencian di Negara-negara barat dimana rakyatnya menyerang minoritas islam sehingga memperdalam kebencian pada Islam dan menciptakan Islamophobia.
Tapi plotnya tidak berakhir disana. Para ksatria perang salib modern juga sukses menggunakan sektarianisme untuk menciptakan perpecahan di antara muslim dengan meningkatkan konflik sunni-syiah. Orang-orang Sunni juga diadu domba satu dengan lainnya. Terciptalah neraka di Suriah, Iraq, Yaman, Libya, Afghanistan dan dibanyak negeri muslim lainnya.
Tentu, kita harus menyalahkan para ksatria perang salib modern ini atas semua kekacauan ini. Tapi kita juga harus menyetujui bahwa meskipun sang pencuri adalah pelakunya, kita juga memiliki tugas untuk mengamankan rumah kita dari para pencuri dan tak memberinya kesempatan untuk merampok kita.
Inilah saat dimana persatuan dan solidaritas Islam harus dikuatkan. Para pemimpin yang mendiskusikan masalah yang dihadapi dunia islam di Istanbul harus menaruh perhatian mereka pada ancaman yang dihadapi Islam seperti mereka menaruh perhatian pada konflik dan perseteruan yang mereka hadapi sendiri.
Yang pertama, kita harus kembali pada akar ajaran Islam yang menciptakan peradaban-peradaban besar yang ikut menolong dunia barat dalam mengakhiri mimpi buruk mereka di abad pertengahan (the dark midle age). Kita harus mengajari generasi muda kita Islam yang sejati dan memerangi takhayul serta ketidaktahuan. Ini berarti kita harus memberikan perhatian yang lebih besar kepada pendidikan dan pelayanan Islam. Metode-metode pengajaran dan substansi dari pendidikan Islam harus diubah secara radikal.
Contoh dari Turki, seperti badan Kepresidenan Urusan Agama harus dipelajari dengan lebih mendalam.
Kita hidup di zaman dimana kita butuh sebuah Negara dan seorang pemimpin yang akan memimpin dunia Islam dalam perjuangan melawan para ksatria perang salib modern ini. Negara itu adalah Turki dan pemimpinnya adalah presiden Recep Tayyip Erdogan. Entah karena kemurah-hatian Allah atau karena keberuntungan dunia islam bahwa pejuang semacam ini dan negaranya ada untuk mewakili dunia islam dalam ‘term’ ini.
Para ksatria perang salib modern sadar bahwa mereka harus menghambat Erdogan dan Turki. Karena itu kita menghadapi berbagai masalah dari dalam dan luar Turki saat ini. (by ILNUR CEVIK/Daily Sabah)
Turki dan Erdogan adalah Harapan Besar Islam
Reviewed by Unknown
on
12.44.00
Rating: