Ahok Keok di Survey Internal PDI P



Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari mengatakan, partainya telah melakukan survei internal sebanyak enam kali untuk menentukan calon gubernur DKI Jakarta 2017. Hasil survei tersebut menyatakan, elektabilitas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang paling tinggi.

"Sampai saat ini elektabilitas Mbak Risma masih paling tinggi," kata Eva, 12 Mei 2015

Dia menuturkan, nama-nama lain seperti Puan Maharani, Djarot Saiful Hidayat, Boy Sadikin juga ikut terjaring dalam survei. Namun, elektabilitasnya masih kalah dari Risma.

"Kami memang terus melakukan survei secara reguler untuk DKI," tuturnya.

Meski begitu, Eva mengatakan, PDI Perjuangan tidak hanya melihat elektabilitas. Kompentensi dari nama-nama bakal calon yang akan diusung memimpin DKI Jakarta juga dipertimbangkan.

"Pertarungan bukan hanya sekadar elektabilitas. Kami juga melihat kemampuan yang dimiliki para calon," ucapnya.

Apa lagi, saat ini partai berlambang banteng itu masih melangsungkan fit and proper test bagi bakal calon dari luar PDI Perjuangan yang telah mendaftar. Dia berkata, kesempatan kader internal juga masih terbuka.

"Jadi tunggu saja proses seleksi itu," ucapnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, Risma memiliki peluang besar untuk diusung partainya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di Jakarta. Dia yakin masyarakat Surabaya akan mengizinkan pemimpinnya memperbaiki ibu kota.

"Kalau dilihat dari prestasinya dan perhatiannya selama ini kepada rakyat kecil, Bu Risma salah satu pemimpin yang tepat untuk DKI Jakarta," kata Andreas.

Dia menuturkan, PDI Perjuangan akan memilih Risma apabila masyarakat Jakarta menginginkan mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya itu. Sebab, partainya memang masih melakukan pemetaan politik yang salah satunya mendengarkan aspirasi warga DKI.

"Tidak menutup kemungkinan kami calonkan," tuturnya.

Sementara itu, terkait bakal calon yang mengikuti proses pendaftaran, Andreas menuturkan, PDI Perjuangan akan mengeluarkan surat keputusan bagi kandidat yang terpilih.

"Setelah diseleksi kan mengerucut menjadi beberapa orang. Nanti bakal calon kembali kami undang lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, partainya memiliki dua tahap penyeleksian untuk memilih sosok yang mampu memimpin Jakarta, yakni pendaftaran dan pemetaan politik.

Hasto menuturkan, fit and proper test dilakukan untuk melihat aspek kepemimpinan, kepribadian, dan kemampuan menyelesaikan masalah para kandidat.

"Kami akan secara khusus melakukan wawancara satu per satu dan membagi tugas tehadap mereka yang telah mendaftar," katanya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.

"Sorry, Ahok memang bukan yang terbaik untuk Jakarta", cetus Dessy, salah seorang kader PDI P.

Dessy mengungkap, kepemimpinan yang ditunjukkan Ahok saat ini jrlas bukan model kepemimpinan yang ideal menurut PDI P.

"Tegas tak harus berarti kasar kan? Lihat Mbak Risma.. Bandingkan dengan sikap Ahok selama ini", tambahnya.

Dari 32 nama yang mendaftar sebanyak 26 tokoh mengikuti seleksi tersebut. Mereka yang ikut fit and proper test di antaranya Abraham Lunggana, Sandiaga Uno, Yusril Izha Mahendra dan lain-lain.



Ahok Keok di Survey Internal PDI P Ahok Keok di Survey Internal PDI P Reviewed by Unknown on 16.40.00 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.