Sebulan Pasca Digusur Ahok, Tak Hanya Rumah yang Hilang Juga Mata Pencaharian


Oleh: Nanik Sudaryati
(11/5/2016)

Tadi waktu menjelang maghrib, saya makan otak-otak di depan Masjid Keramat Luar Batang.... saya ngobrol dengan ibu pedagangnya, dan ternyata dia sudah jualan otak-otak selama 17 tahun. Ia termasuk yg rumahnya ikut digusur di Kampung Aquarium (pada sebulan lalu, 11 April 2016).

Penjual otak-otak ini, juga salah satu yg ikut mengambil atau menerima Rusunawa Rawa Bebek, tapi yg menempati anak-anaknya, sementara si Ibu penjual tidak ikut pindah anaknya ke Rawa bebek, karena selama 17 tahun dia mencari makan di depan Masjid Luar Batang, sehingga kalau dia ikut pindah ke Rawa Bebek, bukan hanya kamarnya sempit, tapi juga bingung mau jualan apa di Rawa Bebek (yang sepi). Karena rumahnya sudah digusur, maka dia numpang di rumah kerabatnya di sekitar Masjid yg belum digusur agar terus bisa berjualan otak-otak.

Cerita lain dituturkan Ibu penjual Bakso Urat yg berdampingan dengan tukang otak-otak. Menurut Ibu Penjual bakso itu, salah satu kerabatnya yg janda punya anak tiga, dan tadinya sehari-hari berjualan pakain di Pasar Ikan, juga rumahnya ikut tergusur. Demikian juga pasar yg jadi tempat usahanya, dan sekarang termasuk yg ikut ambil tempat di Rusunawa Rawa Bebek. Tapi karena sampai sekarang tdk bisa jualan apa-apa di Rusunawa, maka tiap hari supaya bisa makan dengan tiga anaknya, terpaksa harus dikirimi makan sama keluarga besarnya yg tinggal di Luar Batang.

Dengan demikian sebetulnya penggusuran yg dilakukan Pemda DKI itu tdk sekedar meluluhlantahkan rumah-rumah penduduk Kampung Aquarium, tetapi juga mata pencaharian, dan juga masa depan anak-anak yg sekolahnya sekarang kacau nggak karu-karuan.

Bagi warga Kampung Aquarium sebetulnya tidak masalah mereka dipindahkan, asal bangunan rumahnya ditukar dengan Rusun yg dulu pernah dijanjikan tidak jauh dari lokasi penggugusuran sekarang. Mereka juga ingin status Rusun tidak menyewa, tapi menjadi milik pribadi, karena kalau harus menyewa sungguh sangat berat bagi mereka.

Sebuah permintaan yg sangat simpel sebetulnya ..... sayangnya Pemda DKI terlalu egois untuk memahami kesulitan rakyat kecil.*

___
*Dari fb bu Nanik Sudaryati




Sebulan Pasca Digusur Ahok, Tak Hanya Rumah yang Hilang Juga Mata Pencaharian Sebulan Pasca Digusur Ahok, Tak Hanya Rumah yang Hilang Juga Mata Pencaharian Reviewed by Unknown on 16.40.00 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.